Menurut Kotler (2006: 4) Produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Produk-produk yang ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman,
acara-acara, orang, tempat, property, organisasi, dan gagasan. Kotler dalam hal
ini memberikan gagasan produk adalah sesuatu yang dianggap memuaskan kebutuhan
dan keinginan. Produk dapat berupa suatu benda (objek), rasa (service), keingian
(acting), orang (person), tempat (place),
organisasi dan gagasan dimana suatu produk akan mempunyai nilai lebih dimata
konsumen, jika memiliki keunggulan dan sebanding.
Sedangkan Menurut (Fandy Tjiptono, 1998: 95) Produk
merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yangg ditawarkan
tersebut meliputi barang fisik (seperti sepeda motor, komputer, TV, buku teks),
jasa (restoran, penginapan, transportasi), orang atau pribadi (Madonna, Tom
Hanks, Michael Jordan), tempat (Pantai Kuta, Danau Toba), Organisasi (Ikatan
Akutansi Indonesia, Pramuka, PBB), dan ide (Keluarga Bencana).
Jadi produk bisa
berupa manfaat tangible maupun intangible yang dapat memuaskan pelanggan. Produk adalah sifat yang kompleks baik dapat diraba
maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise, perusahaan dan
pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya
(Basu Swastha, 2000: 643-645).
Dalam merencanakan penawaran
produknya, perusahaan perlu memperhatikan lima tingkat produk. Tiap tingkat
menambahkan lebih banyak nilai bagi pelanggan dan kelimanya membentuk suatu
hirarki nilai pelanggan yang menurut Philip Kotler (2002: 643-645) terdiri
dari:
a.
Manfaat inti (core benefit)
Tingkat paling dasar adalah jasa atau manfaat dasar
yang sesungguhnya dibeli oleh pelanggan. Dalam hal ini pemasar harus memandang
dirinya sebagai manfaat bagi konsumen.
b.
Produk dasar (basic Product)
Pada tingkat kedua pemasar haru merubah manfaat
inti tersebut menjadi produk dasar bagi konsumen.
c.
Produk yang diharapkan (expected Product)
Pada tingkat ketiga, pemasar menyiapkan suatu
produk yang diharapkan, yaitu suatu atribut dan kondisi yang biasanya
diharapkan dan disetujui pembeli.
d.
Produk yang ditingkatkan (augmented
product)
Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk
yang ditingkatkan sehingga memenuhi keinginan konsumen serta dapat melampaui
harapan mereka terhadap produk yang ada, mencangkup jasa manfaat tambahan yang
membedakan penawaran pemasar dari pesaingnya.
e.
Produk potensial (ponyensian product)
Pada tingkat kelima terdapat produk potensial yang
mencangkup semua peningkatan tranformasi nilai yang akhirnya akan dialami
produk tersebut dimasa yang akan datang.
No comments:
Post a Comment