Sunday, December 4, 2016

Banjar Baru Trdapat Rumah Unik yang di kenal dengan Sebutan Rumah Jomblo

Hari minggu meruakan moment yang tepat, untuk sejenak melupakan rutinitas yang menjenuhkan. Beberapa bulan yang lalau saya sering mendengar orang-orang bercerita tentang rumah jomblo yang ada di Banjar Baru, di sela-sela santai saya kembali mencari tau apa sih rumah jomblo yang santer di ceritakan orang-orang di sini. maklum saya belum genap satu tahun berada di pulau yang kaya akan tambang fosil ini, naluri penasaran saya tidak habis hanya di media sosial saja tetapi juga langsung mencari tau keberadaan rumah jomblo yang kerap di perbincangkan itu.

Saya di tuntun googel map mulai dari Banjarmasin menuju Banjarbaru kota yang dulunya di kenal sebagai daerah perbukitan yang di-diami oleh buruh-buruh penambang batu intan berada di pinggiran kota martapura pada era tahun-1950 an.

Dari kota Banjarmasin menuju Banjar Baru kurang lebih saya tempuh sejauh 35 Kilometer, melalui Jl A Yani. Sesampai di Banjar Baru saya menuju bundaran Murjani dan mengabil arah Jl Trikora yang merupakan jalur menuju kota Plehari, karena letaknya di kompelek perumahan saya memutuskan untuk bertanya pada orang di sekitar Jl Trikora, ternyata orang-orang disekitar situ banyak yang tau keberadaan rumah jomblo itu sehingga tidak begitu sulit untuk kita datangi.


Rumah itu memang terilah sangat unik, karena berada di gundukan pasir merah yang dulunya merupakan daerah pertambangan. Rumah ini memiliki bangunan yang sangat sederhana tapi anehnya di kelilingi perumahan yang cukup elit di kawasan kasatrian. (sejenak saya jadi berfikir ; ternyata tidak selamanya kesederhanaan itu berada di bawah kalangan borjuis, seperti halnya rumah jomblo ini...hi....hi...!!!)

Cuaca yang sedikit  gerimis ini tidak menghentikan niat pengunjung yang asik mengabadikan keunikan rumah ini. Tidak sengaja saya bertemu dengan sekumpulan anak muda yang berasal dari Semarang, solo dan jakarta yang kebetulan senasib dengan saya mengadu nasib di pulau yang kaya akan pertambanganya ini.

Perbincangan kami menjadi lebih menarik, sambil mencari Angle foto yang paling bagus dan unik. Saya mencoba lontarkan pertanyaan. kenapa mas kok bisa di kasih nama Rumah Jomblo...??  saya juga nggak tau mas....wong kami-kami ini juga jomblo..ha....ha...!!! mungkin karena satu-satunya rumah yang ada di atas sini kali ya....?? obrolan itu jadi membahas persoalan ke-sederhanaan. Ada perkataan yang cukup menggelitik yang dilontarkan salah satu anak muda di situ. Udah nggak usah pada galau tu lihat Rumah Jomblo, meskipun dia jomblo dan berperawakan sederhana hampir setiap hari di datengin orang terus, ha....ha.....!!!


Waktu semakin sore akhirnya saya memutuskan untuk segera balik ke banjarmasin, Terjawab sudah rasa penasaran ini. Masih terkesan celotehan anak muda itu, Ternyata tidak selamanya kesedehanaan itu menggerus kebahagiaan, tidak selamanya kesederhanaan itu terhindar dari cinta, dan tidak selamanya kesederhanaan itu jauh dari lingkungan sosial model apapun. 

No comments:

Post a Comment